Tangsel

Banyak Data Ganda Penerima Bansos di Tangsel , Warga Meninggal Juga Masih Terdata

Beritatangerang.com- Pendataan bantuan sosial (Bansos) bagi warga Tangerang Selatan (Tangsel) yang terdampak Covid-19 rupanya masih banyak kekeliruan. Dimana seharusnya bansos yang diterima hanya untuk satu kepala keluarga (KK).

Namun, yang terjadi banyak data ganda dalam penerimaan tersebut. Seperti nama yang tertera di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) adalah nama-nama yang tertera di KK dan turut mendapat bansos.

Hal ini terjadi Kelurahan Rempoa, Kecamatan Ciputat Timur ada beberapa nama dalam satu KK yang terdata untuk menerima bansos. Selain di Kelurahan Rempoa, menurut data yang dihimpun, ada juga di Kelurahan Muncul.

Banyak data orang yang sudah meninggal masih masuk data. Bahkan staff kelurahan pun masuk data. Kemudian pembagian tidak merata pada satu RT yang tidak ada data penerima bansos sama sekali, sedangkan di lapangan ada sekitar 9 rumah yang terdampak secara ekonomi.

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Tangsel, Wahyunoto Lukman mengatakan akan menghapus data ganda dalam penyerahaan bansos.

“Ya pasti kami hapus dan paket Bansosnya tidak akan dibeplpan semua. Hanya 1 paket bansos untuk satu keluarga,” terang Wahyunoto saat dikonfirmasi, Minggu (11/5/2020).

Ia juga akan segera membeplpan pemahaman kepada Camat, Lurah, RT dan RW agar melaporkan jika ditemukan data ganda dalam pendataan bansos.

“Untuk pemahaman bersama bapak ibu Camat, Lurah, Ketua RW/RT bahwa dinamika keadaan atau fakta lapangan dengan data yang ada semua fleksibel sangat terbuka disesuaikan perbaikan, penambahan, penghapusan. Apabila ditemukan data penerima ganda atau duplikasi, atau duplikasi dalam 1 keluarga dan lain-lain, Dinsos siap akomodir dinamika yang ada untuk perbaikan,” jelasnya.

Adanya kekeliruan pendataan dalam DTKS, Wahyunoto berdalih jika pihaknya tidak siap memanfaatkan aplikasi dan lebih memilih menginput data secara manual.

“Diawal pendataan banyak unsur tidak siap memanfaatkan sistem aplikasi, diinput secara manual dalam format excel semua butuh akselerasi harus segera disampaikan usulan ke Kemensos maupun ke Provinsi,” ungkap Wahyunoto.

“Dan semua sektor maupun lintas pemerintah sepakat bahwa apapun data yang ada tidak baku, melainkan harus terus diperbaiki sehingga ada yang lolos tidak patut, tidak layak double kita perbaiki dan dibatalkan penyaluran bansosnya,” tambahnya.

Lebih lanjut, Wahyunoto mengaku akan terus mengawal bansos untuk tepat sasaran. Jika memang ada data ganda pihaknya akan membatalkan bantuan tersebut.

“Dan prinsip semua yang pantas layak perlu bantuan, kita kawal untuk dapat bansos serta yang tidak layak ganda atau duplikasi agar dicancel atau batalkan,” imbuhnya. (plp)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button