Evaluasi PSBB Tangsel Jilid 6, Bang Ben: Masih Banyak Pelanggaran

Beritatangerang.com
Disclosure: This website may contain affiliate links, which means I may earn a commission if you click on the link and make a purchase. I only recommend products or services that I personally use and believe will add value to my readers. Your support is appreciated!

Beritatangerang.com- Pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) jilid 6 di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) masih ditemukan banyak pelanggaran. Salah satunya, penggunaan masker saat di luar rumah.

Demikian dikatakan Wakil Walikota Tangsel Benyamin Davnie dalam evaluasi pelaksanaan PSBB yang berlangsung di Kelurahan Pamulang Barat, Kecamatan Pamulang, Kota Tangsel, Selasa (21/7)

Bang Ben -sapaan Benyamin Davnie- juga menyampaikan bahwa imbauan jaga jarak juga masih sulit untuk diterapkan di tengah masyarakat.

“Kita jangan ambil risiko. Jaga jarak itu harus. Minimal satu meter,” kata Benyamin.

Selain itu Benyamin juga menyoroti kegiatan yang tidak bersifat mendesak dan melibatkan banyak orang. Dia melihat bahwa kesadaran masyarakat satu ini masih terus disampingkan. Tanpa mengira apa akibat dari berkumpul tersebut.

Karena itu, Benyamin menyampaikan melalui evaluasi ini gugus tugas yang memiliki kewenangan agar bisa terus melakukan sosialisasi secara masif. Dalam rangka penanganan Covid-19 di Kota Tangsel.

Ditambahkan situasi Covid-19 di daerah Pamulang. Benyamin menyampaikan untuk ODP yang sembuh mencapai 586, yang masih dipantau ada 3 orang. Sementara PDP, yang sembuh 129 dan dirawat ada dua. Konfirmasi positif yang sembuh 102 orang yang dirawat sembilan orang.

Sementara dari seluruh Tangsel, ada sekitar 2071 orang yang sembuh.

“Tentunya angka tersebut menggambarkan situasi yang baik. Sehingga harus ditingkatkan lagi kesadaran terhadap pencegahan Covid-19,” kata dia.

Melihat situasi yang masih belum kondusif, pemerintah tetap memutuskan untuk tidak mengizinkan pesta dalam skala apapun. Misalnya pesta pernikahan atau lainnya. Hal tersebut dilakukan demi mencegah adanya klaster baru penularan covid-19.

“Karena itu juga kami memutuskan untuk tetap menutup sekolah,” tandasnya. (red)

Share This Article
Leave a Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *