Tangsel

Wabah Chikungunya, Pemkot Tangsel Bentuk Posko Kesehatan

Beritatangerang.com- Mewabahnya chikungunya, khususnya di wilayah Rawa Lele, Jombang, Kota Tangsel yang disebabkan gigitan nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus, membuat Pemerintah Kota Tangsel melalui Dinas Kesehatan membuat posko kesehatan di wilayah setempat.

Wakil Walikota Tangsel, Benyamin Davnie yang didampingi Plt. Kadis Kesehatan Deden Deni dan para kader kesehatan meninjau langsung warga yang terkena wabah chikungunya di RT 001/RW 10, Rawa Lele, Jombang, Ciputat, Jumat (14/2/2020).

Menurut Benyamin, wabah ini datang pasca banjir yang terjadi Januari lalu. Selain melakukan pengobatan, yang terpenting yakni bagaimana cara memutus mata rantai chikungunya.

“Kita bersama lakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) melalui 3 M, yaitu Menguras atau membersihkan, Menutup penampungan air dan Mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi perkembang biakan nyamuk. Jadi kita basmi jentik yang ada di air,” bebernya.

Lanjut Ben, saat ini penderita diduga chikungunya sekitar 20, namun ada sebagian warga yang juga terkena virus oleh tikus dan penyakit lainnya. Maka itu, sangat penting sekali edukasi tentang menjaga lingkungan kepada warga.

“Gejala awalnya demam, asam lambung naik, pusing, dalam inkubasi seminggu persendian dirasa sakit, hingga tidak bisa bergerak. Sekarang fokus kita, penderitanya sembuh dulu, dan tentukan sampai kapan posko berdiri dan sambil mencatat penderitanya. Kemudian, membuat lingkungan menjadi bersih dan melakukan penyuluhan kesehatan serta membeplpan buku kesehatan,” jelasnya.

Sementara Plt. Kadinkes Deden Deni mengatakan, pentingnya masyarakat menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungannya. Terutama musim penghujan.

“Setiap tahun, setiap musim penghujan pun kita telah antisipasi datangnya wabah seperti DBD dengan pemberian imbauan. Saat ini, dengan nyamuk yang sama, juga bisa sembuh dengan pengobatan. Ini baru dugaan chikungunya saja dan akan dipastikan dengan pemeplpsaan darah bagi para penderita dengan keluhan tersebut,” imbuhnya.

Saat ini para kader puskesmas melakukan Puskesmas Keliling (pusling) dan semua pengobatan ditanggung oleh Pemerintah Daerah untuk bersama mengatasi masalah tersebut.

Sedangkan Sukarna, Ketua RT 001/RW 10 yang sempat terkena chikungunya selama dua mingguan mengatakan, awalnya demam tinggi dan nyeri sendi Selain dirinya, seluruh anggota keluarganya pun menderita sakit yang sama.

“Satu orang anggota keluarga saya sembuh, yang satunya kena. Awalnya di RT yg kena saya, kemudian disusul oleh warga lainnya. Bahkan, istri saya yang baru sembuh pun badannya justru merah-merah,” pungkasnya. (plp)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button