Unilever Indonesia Bukukan Pertumbuhan Laba Bersih 9.3% di 2019
Beritatangerang.com – Pada tahun 2019 Perseroan, PT Unilever Indonesia Tbk membukukan laba bersih sebesar Rp 7,4 triliun. Jika dibandingkan secara langsung, laba Perseroan terlihat menurun dibanding tahun 2018 yang tercatat sebesar Rp 9,1 triliun.
Hal tersebut dikarenakan pada tahun 2018 Perseroan memperoleh keuntungan tidak reguler (once-off gain) dari divestasi kategori Spreads sebesar Rp 2,1 triliun dan masih terdapat laba dari kategori Spreads sebesar Rp 200 miliar.
Jika laba tahun 2019 dibandingkan dengan laba tahun 2018 tanpa memperhitungkan keuntungan tersebut, maka laba bersih Perseroan meningkat sebesar 9,3%.
PT Unilever Indonesia Tbk (“Perseroan”) pada 30 Januari 2020, mengumumkan kinerja keuangan untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2019 (diaudit).
Sancoyo Antaplpso, Direktur dan Sekretaris Perusahaan PT Unilever Indonesia Tbk, mengatakan, “Kami berkomitmen untuk membeplpan kinerja keuangan jangka panjang dengan menciptakan keseimbangan yang baik antara pertumbuhan dan margin melalui model bisnis berkelanjutan kami.”
Perseroan juga lanjutnya, terus melakukan serangkaian inovasi dalam berbagai lini bisnisnya, dengan begitu produk dan layanan akan selalu relevan bagi konsumen di masa depan.
“Upaya-upaya ini juga kami yakini akan mampu terus menunjang kinerja keuangan jangka panjang kami yang positif,” tegasnya.
Seperti diketahui meskipun perekonomian dan pengeluaran konsumsi rumah tangga bertumbuh relatif datar, Perseroan berhasil mencatat penjualan bersih sebesar Rp 42,9 triliun atau meningkat 4,8% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Peningkatan penjualan ini didorong oleh pertumbuhan penjualan domestik yang meningkat 5,8% berkat berbagai inisiatif dan inovasi yang dilakukan Perseroan pada tahun 2019.
Jika dibandingkan secara langsung, pertumbuhan penjualan Perseroan pada tahun 2019 memang terlihat meningkat sebesar 2,7%. Hal ini dikarenakan pada penjualan bersih 2018 masih mengandung penjualan kategori Spreads.
Untuk memperoleh perbandingan yang setara, maka angka penjualan kategori Spreads yang telah didivestasi Perseroan pada kuartal III 2018 harus dikeluarkan dari angka penjualan bersih tahun 2018, sehingga mendapatkan angka pertumbuhan penjualan bersih 2019 sebesar 4,8%. (rls/bd)