Payung Teduh Ramaikan GISSENCE 2020

Beritatangerang.com- SMP Global Islamic School (GIS) 2 Serpong kembali menggelar GISSENCE (GIS Islamic English Sport Event) pada 26 Februari hingga 29 Februari 2020 berlokasi di Kampus SMP GIS 2 Serpong, Setu, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).
Untuk pertama kalinya, gelaran GISSENCE mengundang penampilan Payung Teduh pada acara puncak sekaligus pembagian hadiah para pemenang lomba. Penampilan Payung Teduh pada puncak acara berlangsung meriah ini menjadi pertanda gelaran GISSENCE 2020 usai.
Sebanyak 830 orang dari 115 sekolah di Jadobetabek turut memeriahkan 8 cabang lomba yang diadakan pada gelaran ini. Adapun lomba yang diadakan yaitu futsal, badminton, MHQ, basket, speeling bee, solo vocal, dan panahan.
Kepala Sekolah SMP GIS 2 Serpong, Romansyah menjelaskan, gelaran GISSENCE ini merupakan implementasi dari 4 pilar yang ada di GIS 2 Serpong yaitu kepemimpinan, akademik, keglobalan, dan keislaman.
“Kepemimpinan atau leadership menjadi pembelajaran utama dalam kegiatan ini. Hal ini karena tiap siswa akan di plot dalam kepanitiaan. Selama 4 hari pembelajaran kepemimpinan akan ada di luar kelas,” jelasnya.
Selain kepemimpinan, keglobalan juga menjadi acuan gelaran rutin tahunan SMP GIS 2 Serpong ini yang terlihat dari lomba speeling bee, speech, dan story telling. Sedangkan untuk keislaman dari adanya lomba Musabaqah Hifdzil Qur’an (MHQ).
“Acuan acara ini bermuara ke-4 pilar itu tadi, jadi setiap kegiatan lomba juga ada unsur 4 pilar. Untuk akademik bahwa semua kegiatan ini merupakan pembelajaran luar kelas yang menyenangkan dan krearif sekaligus menjadi ajang untuk mengasah bakat dan kreativitas anak pada bidang seni,” tambah Romasnyah.
Lanjutnya bahwa saat ini guru harus menerapkan pembelajaran Abad 21 sehingga guru di kelas pada Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) harus ada aktivitas yang menyenangkan. Hal ini juga sejalam dengan himbauan Menteri Pendidilan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nadiem Makarim bahwa KBM jangan hanya di kelas tapi juga di luar kelas dan lebih aktif lagi.
“Guru saat ini akan dibatasi ceramah selama 10 hingga 15 menit, sisanya siswa yang aktif memperagakan dan mendemonstrasikannya secara visual. Hal ini akan membuat siswa dengan senang hati masuk kelas karena pembelajaran dikemas menaplp,” pungkasnya. (plp)