Muncul Radiasi Nuklir di Tangsel, BAPETEN Fokus Keselamatan Warga
Beritatangerang.com- Warga Perumahan Batan Indah, Setu, Tangerang Selatan (Tangsel) dihebohkan munculnya radioaktif di tanah kosong, pada Jumat (14/2/2020). Alhasil, petugas dari Batan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) langsung mensterilkan lokasi.
Tanah kosong yang mengandung radioaktif tersebut, awalnya ditemukan oleh petugas Badan Pengawas Tenaga Nuklir atau BAPETEN pada akhir Januari lalu saat melakukan pengecekan rutin.
Kepala Bagian Komunikasi Publik dan Protokol BAPETEN, Abdul Qohhar mengatakan dengan adanya radioaktif yang berada di Batan Indah dikhawatirkan paparan radioaktif yang akan diterima warga setempat.
“Sebenarnya isu utama dari masalah di Batan Indah adalah paparan radiasi yang dikuatirkan akan diterima warga dengan keberadaan sumber tersebut,” terang Abdul saat dikonfirmasi, Sabtu (16/2/2020).
Lokasi tanah kosong yang menimbulkan radioaktif saat dilakukan pemantauan di lingkungan Perumahan Batan Indah, ditemukan kenaikan nilai paparan radiasi di lingkungan area tanah kosong di samping lapangan voli Blok J.
Menurut pantauan, tanah kosong sudah dipasangi safety perimeter atau garis kuning dilarang melintas, agar warga tidak terdampak dari radioaktif tersebut.
“Nah, untuk laju paparan lokasi di luar garis kuning sudah relatif rendah. Kalau misalnya masyarakat hanya sebentar berada di situ (misal hanya buang sampah), dampaknya tidak signifikan. Berbeda kalau misal nongkrong lama di situ. Nah ini yang bisa jadi masalah,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, mengenai dampak apa yang akan terjadi jika radiasi nuklir tersebut terkena. Namun, kembali lagi berapa lama orang tersebut berlama-lama dilokasi.
“Kalau kita bicara dampak, hanya melulu nilai laju paparan belum menunjukkan apa-apa. Masih harus digabung dengan parameter berapa lama berada di sana. Kalau bicara dampak, kita harus bicara seberapa besar dosis yang diterima seseorang. Ini diketahui dari nilai laju paparan dikalikan lama waktu,” jelas Abdul.
Bahkan, hal terburuk bisa saja terjadi jika manusia menerima radiasi nuklir terlalu besar. Dimana sel tubuh manusia bisa mengalami kerusakan.
“Secara alami, tubuh memiliki kemampuan meregenerasi sel yang rusak tersebut. Namun bila dosis yang diterima terlalu besar, maka sel yang mengalami kerusakan akan lebih besar dari kemampuan regenerasi tadi. Dampak akhirnya ya seperti yang banyak dipahami publik, misal timbul kanker, kemandulan, dan lain-lain,” tuturnya.
Proses cleaner pun masih terus dilakukan dengan cara pengambilan atau pengerukan tanah yang diduga telah terkontaminasi dan pemotongan pohon atau pengambilan vegetasi yang terkontaminasi.
Pengerukan tanah pun tetap dilakukan, sampai kadar paparan radiasi berada di angka normal.
Pihaknya, masih akan terus melakukan investigasi mengenai keberadaan sumber radiasi nuklir tersebut. Jika memang ada kebocoran, tentu bukan hanya satu lokasi saja tetapi juga ada di lokasi lain
“Hanya investigasi penyebab keberadaan sumber tersebut, saat ini belum menjadi fokus tim Bapeten-Batan, karena kami masih fokus di cleansing area, untuk menjaga keselamatan warga sekitar. Sampai saat ini belum bisa disimpulkan ada kebocoran ya mas, karena hanya ada di satu lokasi. Kalo misal ada kebocoran, pasti akan terdeteksi di lebih dari satu lokasi,” papar Abdul.
Abdul juga memastikan untuk air bersih atau air tanah di wilayah tersebut dipastikan aman untuk dikonsumsi.
“Hasil identifikasi yang kami peroleh, untuk air sumur aman dikonsumsi,” ujarnya. (plp)