Mobil Mewah DPRD Kota Tangerang Lebih Penting Dibanding Beras
Beritatangerang.com– Cadangan beras yang dimiliki Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang yang tersimpan di bulog sebanyak 250 ton telah habis disalurkan kepada masyarakat yang terkena dampak covid 19, dirasa tidak mencukupi dan belum tercover semua, maka Pemkot Tangerang akan membelanjakan kembali beras sebanyak 300 ton dengan biaya Rp 3 miliyar lebih.
Namun, keterlambatan terjadi karena kondisi keuangan daerah yang masih defisit, rasionalisasi anggaran disemua sektor sudah dilakukan, termasuk gaji para ASN dan tenaga harian lepas (THL) di Kota Tangerang telah di potong pada tiap bulannya.
Ditengah sulitnya Pemkot Tangerang untuk menangani wabah covid 19, serta untuk menjamin keberlangsungan kehidupan masyarakat Kota Tangerang dengan membeplpan bantuan sembako, disisi lain ada lembaga yakni DPRD Kota Tangerang yang notabene sebagai wadah aspirasi rakyat malah membuat keputusan yang keliru, keputusan yang dibuat saat ini sangat tidak bermoral yakni Pengadaan dua (2) Alat Angkutan Darat Bermotor Roda Empat Pimpinan DPRD Kota Tangerang (Mobil Honda Accord) dengan Nilai Pagu 1.4 Miliar Tahun Anggaran 2020, ini tentu tidak wajar.
“Coba anda bayangkan, ada 165 ribu kepala keluarga lebih di Kota Tangerang sedang menunggu bantuan dari Walikota Tangerang, baik bantuan sembako maupun dana tunai untuk mereka yang terkena dampak corona,” kata Pengamat Politik dan Pemerintahan Indonesia, Hasanudin BJ.
Pria yang akrab disapa BJ ini menambahkan, tapi bantuan tersebut belum sampai seluruhnya kepada masyarakat terkait keterbatasan dan kemampuan keuangan daerah yang masih minim.
“Ini berbanding terbalik jika dibandingkan walikota sedang berjuang membeli beras untuk kepentingan masyarakatnya, namun pimpinan DPRD Kota Tangerang sedang berjuang agar belanja dua mobil mewah seharga Rp1,4 miliyar bisa terlealisasi,” tegas BJ.
Sementara itu, setelah ramai dibincangkan oleh para aktivis bahkan ramai di media, kata BJ, kini pimpinan dewan saling lempar tanggung jawab. Bahkan ketua dewan mengatakan bahwa mobil yang akan dibelanjakan bukan buat dirinya, melainkan buat wakilnya. Lalu siapa yang bertanda tangan kepada Sekretaris Dewan (Sekwan) untuk membelanjakan mobil tersebut.(plp)