Tangsel

Lingkungan Kotor, Penyebab Utama Warga Ciputat Terjangkit Chikungunya

Beritatangerang.com- Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Imbar Umar Gazali menyoroti kasus mewabahnya penyakit chikungunya di Kampung Rawa Lele, Jombang, Ciputat. Menurutnya, faktor lingkungan tidak sehat jadi penyebab utama menyebarnya penyakit tersebut.

“Pertama memang faktor lingkungan seperti genangan air, intinya kebersihan harus terjaga,” jelas Imbar, Rabu (12/2/2020).

Imbar juga mengatakan, penyakit chikungunya hampir sama dengan demam berdarah dengue (DBD) disebabkan oleh virus yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus. Namun, dampaknya tidak sehebat DBD yang bisa menyebabkan kematian.

“Penyebabnya sama nyamuk yang sama, tapi dampaknya tidak sehebat demam berdarah. Kalau DBD bisa sampai meninggal. Kalau chikungunya tidak pernah ada yang meninggal. Hanya yang terkena mengalami infeksi hebat sama panas tinggi, mengigau, dan sendi,” terangnya.

Penularan virus chikungunya bisa tertular secara langsung. Akan tetapi, itu tergantung dari imun tubuh seseorang.

“Sama dengan DBD, orang yang sudah digigit terus gigit orang lain, ya langsung kena. Tapi tergantung imun tubuh seseorang,” ujar Imbar.

Imbar juga mengatakan, penyembuhan orang yang terkena chikungunya tergantung dari dosis pemberian obatnya.

“Tergantung berat badan seseorang, misal dosis obat 500 mg untuk berat 50 kilogram dia cepat reaksinya, tapi kalau yang berat 80 kilogram ya lama. Tergantung dosisnya,” ungkapnya.

Sebelumnya diberitakan, Kepala Puskemas Jombang, Mulyadi mengatakan jika lingkungan lokasi tersebut kurang menjaga kebersihan.

“Karena lingkungan kurang bersih banyak tempat sampah dan kandang ayam. Hari Sabtu (8/2/2020) kemarin kita sudah lakukan fogging di RW 10,” tandasnya.

Tak hanya itu, virus chikungunya dapat menyerang siapa saja. Namun, risiko terserang penyakit ini lebih tinggi pada bayi yang baru lahir, lansia 65 tahun ke atas, dan individu dengan kondisi medis lain, seperti hipertensi, diabetes, dan penyakit jantung. (plp)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button