Kisah Ade, Driver Ojol Disabilitas Menyambung Hidup di Tengah Pandemi Corona
Beritatangerang.com- Ade Andri (34), pria tunarungu dan tunawicara asal Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) yang telah tiga tahun berprofesi menjadi pengemudi ojek online (ojol), kini tidak lagi bisa bekerja karena menjadi salah satu warga terdampak Pandemi Covid-19.
Saat diwawancarai, Ade dibantu oleh Ratna yang merupakan kakak iparnya untuk berkomunikasi. Menurutnya Ade sudah dua bulan sejak adanya virus corona tidak memiliki pemasukan. Padahal, selama ini Ade dan keluarga hanya bergantung dari pemasukan menjadi ojol.
“Hampir dua bulan tidak ada pemasukan. Biasanya sehari bisa dapat 70 sampai 80 ribu itu hanya untuk makan istri dan kedua anak saya,” ujarnya di rumahnya yang berlokasi di RT 02/RW 003, Gang Saidin, Bambu Apus, Pamulang, Kota Tangsel, Jumat (24/4/2020).
Terlebih saat ini Tangsel telah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dengan aturan tidak lagi membolehkan pengemudi berboncengan. Selama menjadi pengemudi ojol, dirinya hanya mengandalkan fasilitas chatting dengan penumpangnya.
“Saya chat bisa. Saya bilang kalau saya tuli dan bisu. Makanya saya gak jauh-jauh naplpnya hanya di sekitar Pamulang-Ciputat saja,” ucapnya.
Keterbatasan tersebut bukan hanya dimiliki oleh dirinya, namun sang istri bernama Intan Ceria Artaloka (26) juga memiliki keterbatasan yang sama. Menurut Intan, mereka bertahan hidup selama ini mengandalkan upah yang tidak seberapa jika membantu orang.
“Seperti mendapat upah dari memperbaiki motor tetangga karena belum mendapatkan bantuan. Kadang dianterin makanan sama Kak Ratna,” singkat Intan yang juga dibantu sang kakak untuk berkomunikasi.
Terlihat secara kasat mata, rumah peninggalan almarhum orangtuanya ditinggali memiliki warung. Namun setelah dikonfirmasi, warung tersebut bukanlah miliknya.
Sementara Ratna, berharap Pemerintah Kota Tangsel adil dalam membeplpan bantuan. Karena sama sekali tidak ada pemasukan untuk adik dan keluarganya.
“Kita juga tidak bisa banyak membantu. Apalagi kan anaknya dua, satu TK dan SD jadi masih suka minta jajan. Paling saya mah bantu sedikit,” jelasnya.
Menurut informasi Ratna yang mendampingi adiknya kemudian mendatangi RT setempat untuk mengajukan pendataan bantuan sosial (bansos) yang pasalnya akan segera didapat. (plp)