Tangsel

Cegah Korona, Angkasa Pura II Aktifkan Tim Fasilitas Udara

Beritatangerang.com- Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang sebagai gerbang utama Indonesia berkomitmen menjalankan prosedur pencegahan penyebaran virus korona (Covid-19).

PT Angkasa Pura II telah mengaktifkan Tim Fasilitas Udara (FAL) sebagai wadah koordinasi seluruh stakeholder untuk menangkal penyebaran virus tersebut sehingga prosedur pencegahan dijalankan maksimal.

“Kami tegaskan setiap penumpang yang tiba dari luar negeri dipastikan melalui sejumlah prosedur, mulai dari pengecekan suhu tubuh melalui thermal scanner di seluruh terminal kedatangan internasional. Thermal scanner pasti dioperasikan. Seluruh stakeholder di Bandara Soekarno-Hatta pun telah berkoordinasi secata intensif, untuk memastikan pencegahan penyebaran Covid-19 dilakukan sesuai prosedur,” ujar Executive General Manager Bandara Soekarno-Hatta PT Angkasa Pura II, Agus Haryadi, Rabu, 26 Februari 2020.

Agus menuturkan, di Bandara Soekarno-Hatta juga telah dilengkapi berbagai sarana untuk mencegah penyebaran Covid-19, selain thermal scanner juga terdapat thermo gun, kapsul isolasi, hingga lebih banyak hand sanitizer dan pembagian masker secara berkala.

Ia menambahkan, rencana kontingensi apabila terdapat penumpang pesawat yang terdeteksi terjangkit Covid-19 pun sudah disiapkan. Jika ada laporan dari pilot, lanjutnya, maka pesawat diarahkan terlebih dahulu untuk menuju area karantina.

“Petugas kami juga dilengkapi armbadge agar lebih terinfo kepada publik perihal antisipasi korona. Kami siap mendukung apabila ada kebutuhan terkait pengawasan penumpang saat arrival (kedatangan) seperti masker,” jelasnya.

Kepala Kantor Imigrasi Kelas 1 Khusus TPI Bandara Soekarno-Hatta, Saffar Muhammad Godam mengatakan, berkat koordinasi intensif dan penerapan prosedur yang ketat, Agus menjelaskan saat ini sudah terdapat 18 warga negara asing (WNA) yang ditolak masuk ke Indonesia melalui Soekarno-Hatta, karena memiliki riwayat perjalanan ke mainland Tiongkok dalam 14 hari terakhir sejak kedatangan mereka.

“Berdasarkan Permenkumham Nomor 3 Tahun 2020 tentang Penolakan WNA, petugas imigrasi langsung menolak atau mengembalikan penumpang yang tinggal atau singgah kurang lebih 14 hari di Tiongkok,” kata Godam.

Sementara itu, Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Bandara Soekarno-Hatta, Anas Ma’ruf menambahkan, pihaknya pun turut melakukan pengetatan pengawasan terhadap penumpang dari luar negeri.

“Walaupun tidak ada ditemukan penumpang yang suspect virus korona, namun kami bersama-sama stakeholders tetap meningkatkan pengawasan di Bandara Soekarno-Hatta. Kita juga intens memantau pergerakan penumpang baik itu secara random maupun melalui thermal scanner yang ada di bandara,” ungkap Anas.

Tidak hanya terhadap penumpang pesawat, hal seplpa pun dilakukan pemantauan oleh Balai Besar Karantina Pertanian (BBKP) Bandara Soekarno-Hatta terhadap hewan.

Kepala BBKP Bandara Soekarno-Hatta Imam Djajadi, mengatakan pengetatan terhadap lalu lintas hewan juga terus dilakukan untuk mencegah masuknya virus korona melalui Bandara Soekarno-Hatta.

“Pengawasan terhadap masuknya hewan terus diperketat. Baik di Terminal Penumpang maupun di Terminal Kargo.  Bilamana ditemukan atau dicurigai membawa penyakit maka dilakukan penolakan terhadap hewan tersebut,” kata Imam.(plp)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button