Butuh Makan, Alasan Pengelola Toko Baju Nekat Buka saat PSBB
![](https://beritatangerang.com/file/uploads/2020/05/Toko-baju-Disegel-Ciputat-1-700x350.jpg)
Beritatangerang.com- Berdasarkan surat keputusan Nomor 443.Kep.157-Huk/2020, Gubernur Banten, Wahidin Halim menetapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Tangerang Raya diperpanjang 14 hari ke depan dimulai 18 hingga 31 Mei 2020 mendatang.
Namun, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Tangsel saat melakukan operasi rutin masih saja menemukan toko yang nekat membuka usahanya. Padahal tujuannya untuk mencegah kerumunan demi memutus mata rantai Covid-19.
Hal ini dikatakan Kepala Seksi Penyelidikan dan Penyidikan Satpol PP Tangsel, Muksin Al Fachry menurutnya masih banyak toko yang membandel.
“Ya itulah masyarakat, abis ditutup dibuka , kita dateng ditutup lagi, kita berangkat dibuka lagi, ya bandel lah masyarakat,” ungkap Muksin, Minggu (17/5/2020).
Ia mengatakan, banyak juga toko yang masih buka karena beralasan untuk membayar gaji karyawan dan kebutuhan makan.
“Alasannya butuh makan rata-rata, karyawan saya butuh makan. Tapi kita jelaskan ke mereka bahwa ini sementara selama PSBB berlangsung, kalau sudah selesai cabut sendiri,” ujarnya.
Lebih lanjut, momen menjelang Idul Fitri memang biasanya banyak digunakan para pedagang untuk mencari keuntungan, meski saat ini sedang diberlakukan PSBB.
“Pertama orang butuh makan lah, momen tukang baju kan sekarang. Kalau bicara mereka bandel, ya banyak yang bandel, yang enggak bandel juga banyak. Kan gak cuman tukang baju, ada spa and massage, salon, ada juga toko souvenir toko boneka diluar logistik,” papar Muksin.
Terlebih, kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan dan kesadaran patuh dalam aturan pemerintah juga dirasanya masih kurang.
“Itulah masyarakat kita tingkat kesadarannya masih ada yang lemah bukan berarti semuanya lemah. Kan gini Tangsel ini kan Kota, ada yg disini cuman nyari duit, ada yang bener-bener merasa orang Tangsel,” pungkasnya. (plp)