Banten Terima 3.600 Alat Rapid Test dari Pusat
Beritatangerang.com- Sebanyak 3.600 rapid test dibeplpan pemerintah pusat ke Provinsi Banten. Rapid test itu akan dibagikan ke dinas kesehatan (Dinkes) di delapan kabupaten/kota serta RSUD Banten selaku pusat rumah sakit rujukan virus korona Provinsi Banten.
“Rapid tes ini penggunaannya akan diprioritaskan bagi orang dalam pengawasan (ODP), pasien dalam pengawasan (PDP), petugas kesehatan yang melakukan kontak dengan PDP dan warga yang kontak erat dengan pasien terkonfirmasi/positif korona,” ujar juru bicara gugus tugas covid-19 Provinsi Banten Ati Pramudji Astuti, Kamis (26/3/2020).
Ati menuturkan pada hari pertama pemberlakuan RSUD Banten sebagai pusat rujukan pasien korona di Provinsi Banten ini, sudah ada tujuh PDP yang masuk dari sejumlah daerah. Hingga kini pihaknya masih menunggu rujukan pasien PDP dari 14 rumah sakit rujukan awal di delapan kabupaten/kota.
“Mekanismenya, kami lakukan penapisan melalui person in charge (PIC) masing-masing rumah sakit yang akan merujuk ke PIC RSUD Banten untuk menjelaskan kondisi pasien,” katanya yang juga menjadi Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten.
Jika swab sudah dilakukan di RS pertama, Ati menambahkan, maka pihaknya tidak melakukan pemeplpsaan swab ulang, hanya menunggu hasil dari pemeplpsaan di rumah sakit pertama. Kecuali jika pasien yg dirujuk ke RSUD Banten belum dilakukan swab, pihaknya baru yang melakukannya.
Berdasarkan hasil pendataan tim covid-19 Provinsi Banten, hingga Rabu, 25 Maret 2020 sekitar pukul 18.00 WIB, jumlah pasien terkonfirmasi/positif mencapai 43 orang, meninggal enam orang dan sembuh satu orang. Sedangkan untuk PDP mencapai 180 orang dengan rincian 163 masih dalam perawatan dan 17 orang dinyatakan telah sembuh.
Semetara, orang dalam pemantauan (ODP) mencapai 1.212 orang, dengan rincian 1.094 dipantau dan 118 sembuh. Total keseluruhan itu berasal dari delapan kabupaten/kota di Provinsi Banten.
“Kecuali Kota Cilegon dan Kabupaten Lebak yang hingga kini masih aman dari PDP dan pasien terkonfirmasi,” jelasnya.
Untuk menekan peningkatan angka pasien Covid-19 di Provinsi Banten, Ati menghimbau kepada warga Banten agar melakukan komunikasi risiko secara langsung dan tidak langsung, physical distancing, Work From Home (WFH) atau School From Home (SFH). (plp)